Assalamualaikum...
Semua manusia yang beragama muslim wajib shalat, karena shalat adalah
tiang agama, ketika anda shalat banyak sekali manfaat yang anda
dapatkan, selain mendapat pahala, dari segi medis shalat juga dapat
menyehatkan. Berikut Manfaat dan Nilai-nilai Shalat.
Baik saya akan sedikit membagikan beberapa manfaat shalat bagi kesehatan
yang akan saya bahas secara detail tentang pergerakan shalat.
Mari kita simak beberapa manfaat shalat bagi kesehatan.
Setiap gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan
persendian tubuh. Shalat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran
tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan shalat dilakukan dengan
benar,perlahan dan tidak terburu-buru serta istiqomah atau konsisten.
Wajibnya shalat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada
waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih
keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan
dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita
mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan
aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan
ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga
kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan
tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saraf
sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara
kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang,
paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran
saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan
saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal
dengan mata menatap ke tempat sujud.
- I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan
turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan
berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara
tiba-tiba.
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan
aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata,
telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk
membongkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena
jantung koroner dapat diminimalisir.
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja
elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini
dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut,
cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat
mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan
ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah
pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar
pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang
berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga
konsentrasi akan meningkat dan terjaga.
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga
kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat
penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.
Banyak sekali manfaat shalat, selain itu shalat juga mempunyai nilai-nilai.
Di antara nilai-nilai shalat itu adalah pertama, shalat mendidik untuk
menyucikan diri dari sifat-sifat buruk. "Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar." (QS al-Ankabut
[29]: 45).
Kedua, shalat mendidik kesatuan dan persatuan umat. Orang shalat
menghadap ke satu tempat yang sama, yaitu Baitullah. Hal ini menunjukkan
pentingnya mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Perasaan persatuan
ini akan menimbulkan saling pengertian dan saling melengkapi
antarsesama.
Ketiga, shalat mendidik disiplin waktu. Setiap yang shalat selalu
memeriksa masuknya waktu shalat, berusaha menunaikannya tepat waktu,
sesuai ketentuan, dan menaklukkan nafsunya untuk tidak tenggelam dalam
kesibukan duniawi.
Keempat, shalat mendidik tertib organisasi. Menyangkut tertibnya jamaah
shalat yang baris lurus di belakang imam dengan tanpa adanya celah
kosong (antara yang satu dan jamaah di kanan kirinya) mengembalikan kaum
Muslimin pada perlunya nidzam (tertib organisasi).
Kelima, shalat mendidik ketaatan kepada pemimpin. Mengikuti gerakan
imam, tidak mendahuluinya walau sesaat, menunjukkan adanya ketaatan dan
komitmen atau loyal, serta meniadakan penolakan terhadap perintahnya,
selama perintah itu tidak untuk bermaksiat. "Tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT." (HR Ahmad).
Keenam, shalat mendidik keberanian mengingatkan pimpinan. Jika imam
lupa, makmum mengingatkannya (membaca subhanallah), hal ini menunjukkan
keharusan rakyat untuk mengingatkan pemimpinnya jika melakukan
kesalahan.
Ketujuh, shalat mendidik persamaan hak. Pada shalat berjamaah, dalam
mengisi shaf tidak didasarkan pada status sosial jamaah, tidak pula
memandang kekayaan atau pangkat, walau dalam shaf terdepan sekalipun.
Gambaran ini menunjukkan adanya persamaan hak tanpa memedulikan tinggi
kedudukan maupun tua umurnya.
Kedelapan, shalat mendidik hidup sehat. Shalat memberikan kesan
kesehatan, yang diwujudkan dalam gerakan di setiap rakaat, yang setiap
harinya minimal 17 rakaat secara seimbang. Hal ini merupakan olahraga
fisik dengan cara sederhana dan mudah gerakannya.
Jika nilai-nilai shalat tersebut di atas diejawantahkan dalam kehidupan
setiap Muslim maka tidak menutup kemungkinan perubahan ke arah yang
lebih baik akan dapat terwujud.
Ya sekian tulisan dari saya, semoga dapat memberi pengetahuan dan
semangat anda untuk tidak meninggalkan shalat karena sekali lagi shalat
adalah tiang agama. Apabila tiangnya tidak kokoh, bagaimana dengan
bangunannya.
Wassalamualaikum...