Nama:Deidara
Umur : 25 tahun
Asal : Iwagakure
Status keanggotaan : Almarhum, belum diganti
Cincin : 青(“Biru/Hijau”)
Posisi cincin : Telunjuk kanan
Pasangan : Dulunya Tobi, sebelum itu Sasori
Penampakan pertama : Bab 247, Naruto Shippūden Episode 2
Ciri
khas : Spesialis ledakan menggunakan tanah liat, memanipulasi tanah
liat menggunakan mulut di telapak tangan dan dada, meneropong dengan
mata kiri, mata kiri yang terlatih untuk menggagalkan genjutsu Sharingan
Seiyu : Katsuhiko Kawamoto
Latar Belakang
Deidara
(デイダラ?) adalah seorang ninja pelarian dari Iwagakure dan pasangannya
Tobi. Deidara menghubungkan ninjutsunya sebagai seni dan meyakini bahwa
setiap bom yang dibuatnya merupakan suatu hasil karya seni. Motonya
ialah Seni adalah sebuah ledakan yang merupakan ungkapan asli dari
seniman abstrak terkenal Jepang Tarō Okamoto. Deidara sangat bangga
dengan seninya dan secara langsung dengan segan menerima bahwa apapun
tidak dapat menghancurkan seninya, mengakibatkan ia seringkali menjadi
terlalu percaya diri dalam pertarungan. Deidara juga mempunyai kebiasaan
untuk mengakhiri kalimatnya dengan bergumam un atau mmm, seperti Naruto
yang hampir selalu mengakhiri kalimatnya dengan -ttebayo.
Dalam
pertarungan, Deidara menggunakan mulut khusus di kedua telapak
tangannya untuk menciptakan “bahan peledak tanah liat” (起爆粘土 Kibaku
Nendo?). Ia dapat meledakan tanah liat tersebut dengan perintah
“meledak” (喝 Katsu). Untuk harus memasukan chakranya ke dalam tanah
liat, agar tanah liat tersebut bisa meledak. Semakin banyak chakra yang
dimasukan, semakin kuat ledakannya. Deidara dapat mengubah tanah liat
ini menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan tujuannya, seperti
makhluk yang dapat digunakan untuk terbang atau untuk menyelinap, tiruan
dirinya sendiri untuk membingungkan musuh, atau juga beraneka bentuk
senjata seperti ranjau. Beberapa tanah liat bahkan dikategorikan dalam
peringkat tertentu, seperti “C4″. Kebanyakan tanah liat hasil ciptaannya
termasuk dalam kategori “C1″, dan kekuatan ledakannya sama seperti
ledakan granat. Naga raksasa dari tanah liat yang menggunakan bagian
ekornnya untuk menembak ledakan yang lebih kecil ke musuh termasuk dalam
kategori “C2″. Kategori “C3″nya adalah patung tanah liat yang tidak
bisa bergerak yang digunakan seperti bom, dan ketika menyentuh tanah
memiliki potensi untuk menghancurkan selruh desa. Kategori “C4″
merupakan yang terakhir dan terkuat, diciptakan melalui tanah liat yang
dimakan dengan mulutnya kemudian mengeluarkannya dalam bentuk tiruan
raksasa dirinya. Disaat tiruan ini meledak, mengakibatkan terlepasnya
bom yang sangat kecil sekali dalam jumlah besar ke seluruh penjuru dan
memasuki tubuh lawannya melalui hidung, kemudian meledak, mengakibatkan
targetnya lenyap menjadi debu. Sebagai tambahan, Deidara masih memiliki
tipe yang tidak terkategori, menggunakan mulut di dadanya yang
sebelumnya tersegel, mengubahnya menjadi bom hidup yang dapat
menghancurkan apapun dalam radius sepuluh kilometer, dengan harga
nyawanya sendiri. Deudara juga memakai teleskop pada mata kirinya untuk
pengamatan jarak jauh, dan juga telah terlatih untuk menggagalkan
genjutsu.
Sebelum
bergabung dengan Akatsuki, sebelumnya Deidara adalah seorang teroris
bom bayaran. Tanpa sengaja ia direkrut oleh Itachi di bawah perintah
sang Ketua. Walaupun ia sudah terbiasa dengan Akatsuki, ia masih
memiliki dendam terhadap Itachi dan menunggu untuk mengalahkannya untuk
menguji dirinya sendiri. Setelah bergabung, deidara berpasangan dengan
Sasori, yang juga dipanggilnya “Master Sasori” (サソリの旦那 Sasori no Danna).
Ini mungkin karena Deidara sangat menghargainya sebagai seorang
seniman. Ia juga mengakui bahwa sasori lebih kuat darinya. Meskipun
demikian, Deidara masih sering berdebat dengan Sasori tentang apa itu
seni dan secara langsung tidak mematuhi perintahnya dengan ancaman
dibunuh.
Deidara
ditugaskan untuk menagkap siluman berekor satu Shukaku, yang
mengharuskannya untuk menangkap Gaara. Meskipun ia berhasil dalam
tugasnya, Gaara masih bisa menghancurkan salah satu lengan Deidara
sebelum ia dikalahkan. Setelah siluman tersebut dikeluarkan dari tubuh
Gaara dan rombongan Naruto tiba untuk mendapatkan Gaara kembali, lengan
Deidara yang satu lagi putus dalam pertarungan melawan Kakashi Hatake
dan Naruto Uzumaki, meskipun ia mencarinya kembali setelah melarikan
diri. Kedua lengannya dijahit kembali oleh Kakuzu, membuatnya siap untuk
bertempur lagi. Setelah kematian Sasori, Tobi ditugaskan untuk menjadi
partner Deidara yang baru. Deidara sering tidak sabar dalam menghadapi
Tobi, karena Tobi seringkali tidak memperhatikan apa yang diucapkannya.
Tobi juga sering mendapat penghargaan berdasarkan apapun yang dilakukan
Deidara. Setelah mereka menangkap siluman berekor tiga, Deidara
menceramahi Tobi yang menjadi terlalu percaya diri. Ia menjadi sangat
jengkel ketika menemukan bahwa Tobi telah tertidur, dan memaksanya
bangun melalui ledakan tanah liatnya. Walaupun hubungan mereka agak
sedikit bermusuhan, deidara telah menciptakan sebuah relasi guru-murid
dengan Tobi. Tobi sering memanggilnya sebagai guru (senpai). Dalam
pertarungan, keduanya teruji dapat bekerjasama dengan baik, di mana Tobi
melakukan perintah Deidara, dan deidara memperingatinya jika bom tanah
liatnya terlalu dekat dengan Tobi. Sebelum meledakan dirinya sendiri, ia
meminta maaf kepada Tobi terhadap apa yang telah dilakukannya.
Setelah
mendengar kematian Orochimaru ditangan Sasuke Uchiha, Deidara menjadi
marah, karena seseorang selain dirinya telah membunuh Orochimaru,
kemudian memanggil Tobi untuk membalas dendam. Tak lama setelah
menemukan Sasuke, Deidara langsung memulai pertarungannya, walaupun
Sharingan Sasuke dapat menghindari ledakan tanah liat Deidara yang
paling berbahaya. Deidara menjadi sangat marah dikarenakan Sasuke
menggunakan Sharingan untuk mengalahkannya, seperti halnya ia dikalahkan
Itachi beberapa tahun yang lalu. Deidara memutuskan untuk menggunakan
kategori ledakan “C4″nya untuk membunuh Sasuke sebagai bukti bahwa
seninya lebih baik dari Sharingan. Sekali lagi Sasuke dapat menghindari
ledakan tersebut, dan Deidara sudah kehabisan chakra untuk menciptakan
lebih banyak bom. Dalam upaya terakhirnya untuk membunuh Sasuke, Deidara
menggunakan mulut yang berada di dadanya dan mengubah dirinya sendiri
menjadi bom dengan harapan bahwa ia bisa membawa Sasuke bersama
dengannya. Sayangnya usaha tersebut gagal, dan Akatsuki berduka cita
atas kehilangan dirinya.