Ngapain ngintip makanan ahli neraka…?
Pasti aja nggak enak. Buang-buang waktu aja…
“Hehehe…, kalau buang-buang waktu yaa udah jangan ngintip!, tapii..
Yang namanya ngintip itu tetep aja lebih nikmat….., nggak percaya..?”
Makanya ayo kita ngintip dulu… ,ntar baru komentar…!
Ahli neraka
digiring masuk kedalam neraka denagn wajah yang hitam legam, mata
melotot dan mulut terkunci. Diam seribu bahasa mereka melangkah diiringi
suara deru api neraka yang berkobar-kobar. Sesampai dipintu neraka,
mereka disambut oleh Malaikat Zabaniyah dengan wajah yang garang lengkap
dengan senjata penyiksanya. Ditangannya terlihat rantai-rantai yang
merah membara, palu godam yang sangat besar dan tidak ketinggalan borgol
yang sangat berat. Semuanya berwarna merah membara , merah
kebiru-biruan menggambarkanbetapa panasnya.
Rantai tersebut
bakal dimasukkan pada mulut orang-orang kafir dan ditariknya dari lubang
kamaluannya. Entah… bagaimana rasanya, yang jelas kedengaran hanyalah
suara jeritan kesakitan yang memilukan.
Ooooaaaaaahhh…. Raungan kesakitan keluar dari mulut mereka.
Seakan tak
mendengar… malaikat Zabaniyah menarik tangan kiri mereka dengan sangat
kasar, dipelintirnya ke atas tengkuk dan dipasanglah borgol yang merah
membara. Tangan kanan mereka dengan paksa dimasukkan kedalam dada dan
ditarik keluar dari tulang belikatnya. Sungguh pemandangan sadis yang
menggiriskan hati.
Raungan kesakitan semakin menyayat hati…..
Tampak sebagian
dari mereka satu persatu diseret dengan wajah menyapu tanah sambil
dipukuli dengan palu godam yang besar dan panas tiada terkira…Wajah
mereka hancur, kulit muka mengelupas memperlihatkan tulang-tulang
tengkorak yang remuk redam. Badan merekapun tidak lebih baik dari pada
wajahnya. Sekujur badan memar membengkak , kulit pecah-pecah mengucurkan
darah dan sekuat tenaga mereka berusaha untuk lari menghindar, tapi apa
daya… setiap mereka berusaha lari, mereka ditarik dan dilempar kembali
kedalam api neraka..Sungguh suatu pemandangan yang tiada duanya didunia
ini. Tapi apa mau dikata ? Itulah balasan bagi kesombongan mereka yang
tidak mau beriman.
Disisi yang lain
kelihatan orang-orang muslim yang berdosa. Wajah mereka tidak selegam
kafirin dan mereka tidak dirantai bersama setan pendampingnya.
Para wanita
dimasukkan kedalam neraka dengan ditarik rambutnya yang panjang. Rambut
yang pada waktu didunia dibangga-banggakannya, seolah tiada rambut
seindah rambutnya. Sekarang apakah dia masih bisa berbangga ketika
malaikat Zabaniyah menariknya dengan paksa. Yang tersisa hanyalah
penyesalan dan rasa sakit yang takterhingga. Orang-orang tua ditarik
paksa dengan ubannya. Uban yang pada waktu didunia tidak bisa
mengingatkannya akan kematian dan api neraka. Para pemuda ditarik dengan
jenggotnya yang menjadi simbol ketampanan dan kegagahan didunia.
Mereka menangis
pilu dan baru menyadari bahwa kecantikan, ketampanan dan kegagahan yang
tidak dibarengi dengan ketaqwaan dan keimanan hanya akan menyeretnya
kedalam api neraka.
Mereka menangis sampai air matanya mengering dan keluarlah air mata darah.
Tapi sayang … , sungguh sayang …..
tangisan dan
penyesalan mereka datang dengan sangat…sangat terlambat. Kenapa tangisan
tersebut baru datang setelah pintu tobat tertutup rapat, kenapa baru
datang setelah api neraka berkobar-kobar dihadapannya bukan pada waktu
didunia… dimana kesempatan masih terbuka lebar untuk bertaubat dan
beramal baik.
Sayang sekali memang..….
Demikian mereka
mengalami siksaan malaikat Zabaniyah selama beribu-ribu tahun. Hari-hari
mereka penuh dengan tangisan , ratapan dan penyesalan yang tiada
henti-hentinya. Hari-hari penuh derita dan berjalan dengan sangat
lambat, apa lagi satu hari disana adalah sama dengan setahun didunia.
Mereka merasakan
kesakitan, kepanasan, kelaparan dan kehausan yang tak tertahankan.
Setiap hari selama bertahun-tahun mereka mohon diturunkan hujan, tapi
sayang…. Hujan yang mereka nanti-nantikan itu tidak kunjung datang.
Suatu hari, disaat mereka memohon hujan, langit mendadak gelap gulita
dipenuhi dengan mendung.
Ahli neraka dengan harap-harap cemas menanti hujan itu turun.
“Lihat, Itu adalah hujan yang bakal diturunkan oleh Allah Yang Maha Pengasih” kata sebagian dari mereka.
Kemudian hujan
turun dengan dahsyatnya…. Air hujan yang mereka nantikan tapi yang turun
adalah hujan batu berapi. Ketika batu jatuh di atas kepala mereka maka
ia akan langsung menembus ke badan dan keluar melalui dubur mereka.
Bukan kesegaran air hujan yang mereka dapatkan melainkan batu panas yang
membakar tenggorokan dan menyisakan kepedihan yang mereka rasakan.
Tidak
kapok-kapoknya mereka memohon hujan kepada Allah. Dan baru setelah
seribu tahun, permohonan mereka dikabulkan. Maka kembali mendung yang
gelap menyelimuti langit diikuti dengan petir yang menyambar-nyambar.
Mereka pada berkata: “Itu…barulah hujan yang sebenarnya”
Maka turunlah
hujan yang diharap-harapkan tersebut. Sayang sekali, lagi-lagi bukan air
yang turun melainkan ular-ular sebesar leher onta. Sekali menggigit,
maka rasa sakitnya tidak akan hilang selama seribu tahun. Maka Allah
tambahkan siksaan demi siksaan diatas siksaan mereka.
Setelah hampir putus asa, mereka teringat ba
hwa penjaga
neraka adalah malaikat Malik. Maka mereka memanggil-manggil malaikat
Malik memohon belas kasihan. Selama tujuh puluh ribu tahun mereka
memanggil, suara mereka sudah hampir habis, tenggorokan sudah kering
tapi tiada jawaban dari malaikat Malik. Baru kemudian Allah menyuruh
malaikat Malik untuk menjawab panggilan mereka.
“Hei Ahli neraka, Kamu mau apa hei orang-orang yang dimurkai Allah?” kata malaikat Malik
“Hai malaikat Malik, berilah kami seteguk air untuk melepaskan dahaga kami” pinta mereka dengan suara yang sangat menghiba.
“Api telah
memakan daging dan tulang-tulang kami, kulit kami sudah pecah-pecah dan
terkelupas dan tulang-tulang kami telah hancur lebur menyisakan
kesakitan yang tiada terkila, maka berilah kami seteguk air biar kami
merasa sedikit segar” kata mereka memilukan.
Berbahagialah mereka karena malaikat Malik berkenan memberikan minuman kepada mereka.
Dengan segera
dituangkannya air panas diatas kepala mereka…. dan dengan penuh suka
cita mereka menerima air tersebut dengan menengadahkan kedua tangannya.
Begitu air sampai ditangan, maka rontoklah jari-jemarinya karena
kepanasan. Walau begitu , mereka masih juga meminum air panas tersebut
bagai unta yang kehausan. Ketika air mengenai wajah dan masuk keperut
mereka, mata mereka menjadi buta seketika , kulit wajah mengelupas dan
putuslah usus-usus dalam perut mereka. Air yang mereka harapkan
kesegarannya, ternyata justru menambah haus dahaga dan penderitaan.
Mereka pun merasa
lapar yang sangat luar biasa. Kelaparan yang mampu menghabiskan
berbakul-bakul makanan. Maka mereka memohon diberi makanan..
Dengan segera malaikat Malik memberi zaqqumkepada mereka.
Suatu makanan
yang berduri dan panas luar biasa, mereka makan dengan sangat lahapnya.
Ketika mereka memakannya, perut serasa mendidih sampai otakpun ikut
mendidih, api menjilat-jilat keluar dari mulutnya dan satu persatu
rontoklah setiap anggota badannya.
Itulah balasan ahli neraka.
Lain orang didunia lain pula ahli neraka.
Bila orang
didunia sakit, maka kesembuhanlah yang dimintanya. Bila telanjang maka
pakaianlah yang dicarinya. Bila haus maka minumlah yang diinginkannya
dan bila lapar maka makanlah yang diharapkannya. Tetapi ahli neraka Bila
mereka telanjang karena pakaiannya habis terbakar, bukan pakaian yang
ia minta karena pakaian mereka terbuat dari lelehan aspal. Nggak make
pakaian, tubuhnya langsung terbakar api neraka, make pakaian justru
panasnya tak terkirakan. Bila mereka lapar, bukan makanan yang mereka
harapkan karena makanan mereka adalah zaqqum yang berduri dan panas
membara mendidihkan perutnya. Bila mereka haus bukan juga minuman yang
mereka inginkan karena sekalinya mereka dikasih minuman yang panasnya
tak tertahankan, merontokkan usus-usus dalam perut mereka.
Mereka hidup
kesakitan tetapi bukan kesembuhan yang mereka harapkan melainkan
kematian yang diidamkannya. Tetapi sayang kematian takkan bisa
diharapkannya karena mereka bakal hidup selama-lamanya tanpa kematian.
Bahan Kajian:
QS Al Waaqi’ah 41:56
41. dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
42. dalam (siksaan) angin yang Amat panas, dan air panas yang mendidih,
43. dan dalam naungan asap yang hitam.
44. tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
46. dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
47. dan mereka
selalu mengatakan: “Apakah bila Kami mati dan menjadi tanah dan tulang
belulang, Apakah Sesungguhnya Kami akan benar-benar dibangkitkan
kembali?
48. Apakah bapak-bapak Kami yang terdahulu (juga)?”
49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
50. benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
51. kemudian Sesungguhnya kamu Hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
53. dan akan memenuhi perutmu dengannya.
54. sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan”.